Senin, 25 November 2013

Intrusi Air Laut(Rob) Dan Membaca Grafik



11.  Intrusi Air Laut
Ø  Pengertian intrusi Air laut
Intrusi air laut adalah meresapnya air asin yang bersal dari laut ke dalam air tanah didaratan. Pada kondisi alami, didalam tanah sebenarnya terdapat suatu aliran air yang bersumber dari hulu sungai yang mengalir di dalam tanah yang bermuara di hiril sungai atau laut. Namun karena pengambilan air tanah yang secara berlebihan sehingga tekanan masa jenis air laut lebih besar dibanding masa jenis air tawar maka proses tercampurnya air laut dengan air tawar tidak dapat dihindarkan lagi. Sehingga berimbas pada air tawar yag tidak dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Ø  Faktor penyebab terjadinya intrusi air laut
a.       Pengambilan air tawar yang berlebih-lebihan
b.      Pemompaan air tawar
c.       Karakteristik pantai dan batuan yang labil sehingga tidak adanya filter untuk masuknya air laut bercampur dengan air tawar.
d.      Kekuatan air laut yang semakin kuat dengan bertambahnya volume air laut akibat mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan.
e.       Aktivitas manusia yang membuah limbah atau air kotor baik dari kegiatan rumah tangga, industri maupun pertanian yang meresap kedalam tanah.
f.       Sempitnya lahan terbuka sebagai tempat meresapnya air.
g.      Rusaknya daerah pesisir laut.
Ø  Dampak Terjadinya Intrusi Air Laut
a.       Kekurangan pasokan air bersih atau air tawar.
b.      Penggunaan air payau untuk dikonsumsi dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit perut seperti diare.
c.       Sedangkan bila digunakan untuk mandi, dapat memicu munculnya penyakit kulit, seperti gatal-gatal.
d.      Untuk jangka panjang, bukan tidak mungkin orang yang mengkonsumsi air payau tersebut akan mengalami gangguan penyakit serius karena metabolismenya terganggu karena tubuh menerima air payau yang mengandung garam tersebut.

Ø  Pencegahan Terjadinya Intrusi Air laut
a.       Menggunakan air bersih atau air tawar secukupnya saja.
b.      Membuat Penghalang di bawah tanah sebagai pembatas antara air asin dan air tawar dapat dibuat semacam dam dari lempung, beton, bentonit maupun aspal.
c.       Penanaman pohon mangrove di sepanjang pantai.
d.      Membuat peraturan untuk melindungi hutan, membatasi kawasan penghijauan melalui penetapan penggunaan lahan yang sesuai dengan tujuan konservasi tanah dan air.

2.     Banjir atau Rob
Ø Pengertian Banjir atau Rob
Banjir atau Rob adalah masuknya air laut kedaratan yang disebabkan oleh pasang surut air laut yang menggenangi kawasan atau lahan yang lebih rendah dari permukaan air laut yang dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari.
Ø  Faktor Terjadinya Banjir atau Rob
a.       Semakin menurunnya permukaan tanah yang disebabkan karena ketidak mampuan tanah untuk menompang bangunanan gedung di atasnya.
b.      Pengambilan air tanah yang secara berlebihan sehingga mengakibatkan amblasnya permukaan tanah.
c.       Karena adanya gravitasi bulan dan matahari.
d.      Mencairnya es di kutub utara dan selatan.
e.       Kerusakan hutan mangrove
f.       Rusaknya saluran drainase.
Ø  Dampak yang terjadi Banjir atau Rob
a.       Banjir
b.      Abrasi
c.       Tercampurnya air tanah di daerah pantai oleh air laut, sehingga air tanah menjadi tidak layak pakai untuk kebutuhan sehari-hari.
d.      Menjadi lebih mudah berkaratnya alat-alat yang terbuat dari logam yang terkena oleh air laut.

Ø  Pencegahan Terjadinya Banjir atau Rob
a.       Penanaman pohon mangrove di sekitar pantai
b.      Melindungi hutan mangrove di sekitar pantai
c.       Mempertegas sanksi bagi yang merusak hutan mangrove
d.      Mengurangi pembangunan gedung-gedung bertingkat.
e.       Perbaikan sistem drainase.
f.       Membuat dam atau bendungan untuk mencegah masuknya air laut kedaratan.

3.     Longsor
Ø  Pengertian Longsor
Longsor adalah pergerakann tanah atau bebatuan yang secara tiba-tiba dengan jumlah yang besar yang terjadi pada daerah yang tidak stabil.
Ø  Faktor terjadinya Longsor :
a.       Curah hujan yang tinggi.
b.      Lereng yang gundul.
c.       Kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh atau labil.
d.      Pengikisan atau erosi.
Ø  Dampak Terjadinya longsor.
a.       Rusaknya ekosistem hutan
b.      Menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang besar bagi manusia seperti matinya hewan ternak dan rusaknya lahan pertanian warga.
Ø  Pencegahan terjadinya longsor.
a.       Tidak menembang hutan secara liar.
b.      Penanaman pohon pada hutan yang gundul.
c.       Membangun pemukiman yang jauh dari daerah rawan longso.


Intrepetasi data “Meningkatnya Suhu di Permukaan Bumi”
                        I.            Pendahuluan 
                               Pada dasarnya manusia adalah mahluk dinamis yang selalu mengalami perubahan. Sejak zaman dahulu manusia purba selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dari manusia bertahan hidup dengan cara berburu dan meramu makanan, kemudian berkembang lagi dengan berternak dan  bercocok tanam dengan membuka ladanguntuk pertanian. Dan manusia selalu menjaga kelestarian lingkungannya untuk bertahan hidup.                                                                                          
        Namun semakin berkembangannya manusia, pada masa sekarang sudah mengalami kemajuan yang perkembangan secara pesat dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi. Di tandai dengan terjadinya revolusi industri yang masih berlanjut hingga masa sekarang yang berdampak pada lingkungan yang ada disekitar manusia itu sendiri. Usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri dengan membangun pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas yang besar dengan tindak melihat dampak lingkungan yang akan terjadi dari aktivitas tersebut yang akan merugikan bagi kelangsungan hidup manusia selanjutnya.                                                    Dampak tersebut salah satunya adalah meningkatnya suhu di permukaan bumi ini yang berlaku secara global. Meningkatnya suhu bumi adalah suatu fenomena kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (infra merah atau gelombang panas) yang dipancarkan oleh bumi, sehingga tidak dapat lepas ke angkasa dan akibatnya suhu di atmosfer bumi memanas. Hal tersebut dapat terjadi  karena disebabkan oleh aktivitas manusia yang secara tidak langsung telah memproduksi emisi gas efek rumah kaca (karbondioksida) yang mengakibatkan dimana suhu bumi selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.





                   II.            Pembahasan
Aktivitas manusia ikut berperan andil dalam proses terjadinya pemanasan suhu bumi yang terjadi dalam beberapa dekade ini mengalami kenaikan yang sangat pesat. Aktivitas manusia dari negara-negara maju yang notabennya sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat canggih merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan suhu bumi. Industri-industri maju seperti banyaknya pabrik-pabrik yang di bangun oleh negara maju yang tidak memperhatikan lingkungan sekitar, meningkatnya jumlah alat transportasi, bertambahnya jumlah penduduk merupakan faktor yang menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca atau setara dengan meningkatnya jumlah karbondioksida. Berikit ini adalah grafik dari negara-negara maju dengan dengan penghasil gas karbondoksida terbanyak didunia.


Grafik Meningkatnya Suhu di Permukaan Bumi






Dari gambar grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa meningkatnya suhu terjadi secara besar-besaran dalam abad ke-20 ini. Meningkatnya suhu bumi terjadi secara signifikan setiap 10 tahun pertama hingga tahun 2000-an. Meningkatnya suhu terjadi karena meningkatnya emisi gas rumah kaca setara yang dengan karbondioksida. Negara Cina menempati posisi pertama sebagai negara penyumbang gas karbondioksida terbesar didunia yang berhasil mengalahkan Amerika Serikat yang menepati posisi ke dua sebagai negara dengan penghasil gas karbondioksida. Kemudian disusul oleh negara Inggris dan negara lainnya di Eropa Barat menempati posisi ke tiga, selanjutnya negara Rusia yang pada garafik tersebut menempati posisi ke empat dalam negara sebagai penghasil gas karbondioksida diseluruh dunia.                                                                                                       Namun pada 20 tahun terakhir ini Rusia berhasil menurunkan tingkat emisi karbondioksida. Namun tidak hanya ke empat negara tersebut saja yang telah menyumbangkan karbondioksida ke bumi ini. Negara-negara maju lainnya yang sudah berhasil memajukan perekonomiannnya dibidang indutrialisasi juga ikut berperan pada terjadinya pemansan suhu bumi tersebut seperti Perancis, Jerman, Jepang dan negara maju lainnya. Serta negara-negara berkembang dengan jumlah penduduk yang banyak seperti Indonesia dan India juga ikut serta didalamnya. Meningkatnya jumlah penduduk serta majunya perkembangan industri dan teknologi yang terjadi pada negara-negara diatas yang menjadi faktor utama meningkatnya emisi gas karbondioksida yang berimbas pada pemanasan global yang terjadi diseluruh dunia yang memberiakan dampak pada kehidupan manusia.                                                                                                                  
 Dampak tersebut dapat berupa mencairnya es dikutub utara dan selatan yang berimbas pada meningkatnya volume air laut  sehingga daratan yang ada disekitar pantai menjadi hilang, serta rusaknya terumbu karang dan biota laut lainnya sehingga mengalami kepunahan. Pasokan air bersih yang berasal dari gletser-gletser dikutub utara dan selatan menjadi berkurang sehingga akan mengalami krisis air bersih yang berdampak pada kehatan manusia yang akan terganggu.


                  III.            PENUTUP
Peningkatan suhu bumi merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Aktivitas manusia tersebut karena majunya ilmu pengetahun dan teknologi yang diciptakan oleh manusia sehingga terciptanya industrialisasi berupa bangunan pabrik-pabrik besar yang dibangun oleh negara-negara maju seperti Amerika serikat, Inggris serta negara berkembang seperti Cina dan Rusia dengan jumlah penduduk yang banyak sebagai penghasil emisi gas karbondioksida yang berakibat pada pemanasan suhu bumi yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang mengakibatkan pemanasan suhu bumi secara global.                        Peningkatan suhu bumi tersebut dapat diminimalisasi dengan cara penanaman pohon sacara besar-besaran. Mengurangi pemakaian energi yang dapat mengakibatkan kenaikan suhu. Menggunakan energi yang ramah lingkungan dan energi proses daur ulang, Berdoa agar orang-orang mampu menemukan kekuatan untuk melakukan perubahan yang lebih baik

Kearifan Lokal


 
Mitos –Mitos Sebagai  Suatu Kearifan Lokal dan Pelestarian Lingkungan
Mitos menjadi bagian dari sistem kepercayaan masyarakat. Sistem kepercayaan yang dimiliki suatu masyarakat tentu akan berpengaruh pula pada pola pikir dan tingkah laku yang nantinya berujung pada  cara-cara pengelolaan lingkungan.

Babad Tanah Jawa
Dalam penciptaan peradaban jawa tidak lepas dari mitos dan alam. Diceritakan menurut Babad Tanah jawa, dahulu tanah jawa berupa hutan rimba yang dihuni oleh sekelompok makluk halus. Kemudian manusia datang dan membangun peradaban di Pulau Jawa. Manusia tersebut adalah seorang pendeta dari kerajaan arab yang mendapatkan titah dari rajanya untuk membangun peradaban di tempat tersebut, Ketika ingin menjalankan tugasnya, pendeta itu didatangi Semar, tokoh wayang yang lucu dan bijak, sebagai pemimpin dari makhluk halus di jawa.                                                 
      Semar merasa keberatan dengan kedatangan pendeta itu karena anak cucunya takut dengan ilmu dan agama yang dia miliki. Namun pendeta tersebut tidak akan menggangu mereka, jika mereka juga tidak menggangu manusia. Pendeta tersebut memberikan penawaran kepada Semar untuk memerintahkan anak cucunya pindah ke gunung dan laut selatan. Semar pun juga meminta kepada pendeta untuk memperingatkan manusia untuk jangan merusak gunung dan laut selatan, karena itu adalah tempat tinggal para penunggu tanah jawa. Jika manusia merusak tempat tinggalnya, maka mereka akan menciptakn bencana sebagai balasan kepada manusia yang merusak alam mereka. Di ceritakan perjanjian antara pendeta dengan semar menemui kata sepakat sampai Pulau Jawa tumbuh peradabannya
Terlepas dari benar tidaknya, mitos yang diceritakan dalam Babad Tanah Jawa tersebut memberikan pelajaran kepada masyarakat bagaimana sikap manusia terhadap alam. Meskipun dalam cerita tersebut terdapat unsur gaib, namun masyarakat terutama yang bersifat tradisional relatif dapat mengikuti perintah yang secara tersirat dalam cerita tersebut.
Bentuk-bentuk penghormatan kepada gunung dan hutan sebagai ruang yang diyakini sebagai tempat yang “berpenghuni” dalam arti terdapat kekuatan gaib atau istilahnya angker, dan menciptakan tempat keramat berarti membuat orang tidak merusak tempat tersebut tetapi memeliharanya, menjaganya dan tidak melakukan hal yang sembarangan di tempat itu. Karena mereka akan merasa takut kalau berbuat sesuatu nantinya akan membawa dampak yang buruk bagi sang pelaku.                                                    
  Ternyata hal tersebut menciptakan cara berperilaku yang tidak jauh dengan prinsip konservasi. Dalam prinsip konservasi yang dibutuhkan adalah rasa saling menghormati dan menjaga alam. Masyarakat cenderung akan berpikir ulang jika melakukan kegiatan di tempat-tempat yang dianggap angker. Mereka akan menjaga dan menghormati tempat-tempat tersebut. Meskipun bentuk dari penghormatan tersebut seringkali berupa ritual-ritual tertentu, namun dalam hal ini mampu menciptakan sikap bijaksana untuk menghargai alam. Suatu tempat yang dianggap angker membuat aktifitas manusia jarang dilakukan di tempat tersebut. Hal ini justru dapat menjaga keseimbangan ekosistem karena kurangnya aktifitas manusia.