Senin, 25 November 2013

Studi Masyarakat Indonesia


 
BAB IV
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA INDONESIA
A.    PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA INDONESIA
Perubahan sosial merupakan proses yang wajar dan akan berlangsung secara terus-menerus kearah positif maupun kearah negatif. Perubahan sosial (sosial change) lebih menekankan pada sistem pelembagaan yang mengatur tingkah laku anggota masyarakat, sedangkan perubahan budaya (culture change) menekankan pada sistem nilai.
1.      Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya dan perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat (Selo Soemarjan 1992:332).
Empat perkara penting dalam teori perubahan sosial:
a.       Perkara asal-usul
Meliputi masyarakat tradisional yang masih ada saat ini
b.      Solidaritas mekanik dan organik yang ditemukan pada masyarakat tradisonal yang memiliki kecenderungan untuk mempertahankan ide bersama dan tata sosial yang seragam.
Solidaritas mekanik
Solidaritas organik
Mengikat langsung individu dengan masyarakat
Menyebabkan saling ketergantungan antar individu
Memiliki keyakinan dan sentiment bersama
Masayarkat majemuk dan berdiferensiasi
Kepribadian individu tidak dapat di bedakan secara keseluruhan.
Membutuhkan hal-hal yang unik.

c.       Pembagian kerja
d.      Arah perkembangan masyarkat modern.
2.      Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang menyebabkan hilangnya keseimbangan nilai dalam masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya akulturasi dalam masyarakat. Akulturasi yaitu percampuran kedua kebudayaan yang berbeda tanpa menghilangkan unsur budaya sendiri.
Masalah yang dikaji dalam akulturasi:
a.       Mengenai metode untuk mengamati, menggambarkan, dan menguraikan proses akulturasi dalam suatu masyarakat.
b.      Jalannya suatu proses akulturasi meliputi :
1.      Inti kebudayaan (covert culture) seperi nilai-nilai budaya, keyakinan keagamaan.
2.      Bagian perwujudan lahir (over culture) seperti kebudayaan fisik (alat-alat, ilmu pengetahuan, tata cara, gaya hidup dan rekreasi).
c.       Psikologi dalam proses akulturasi yang menekankan pada perbedaan kepribadiaan individu dalam masyarakat.
d.      Timbulnya inovasi yang disebabkan karena adanya pemanfaatan SDA dan SDM, penggunaan teknologi baru dan cara-cara baru untuk menghasilkan produk. Untuk mendorong suatu kreatifitas perlu adanya suatu kesadaran dari dalam diri individu, mutu keahlian individu, adanya sistem perangsang dalam masyarakatdan adanya krisis dalam masyarakat.
e.       Gejala penolakan atau penghindaraan akulturasi.
Pada suatu masyarakat yang kuat maka mereka cendurung kan menetang terjadinya akulturasi, namun jika terjadi pada masyarakat yang emah mereka cenderung menghindar dari adanya akulturasi.
Penyebab perubahan sosial budaya:
a.       Perubahan yang berasal dari masyarakat
1.      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi : pengetahuan yang semakin luas akan mengahasilkan teknologi yang baru yang dapat mengubah kehidupan manusia.
2.      Jumlah penduduk karena pertambahan penduduk atau tingkat urbanisasi
3.      Adanya pertentangan atau konflik mengakibatkan perlihan nilai-nilai dan norm-norma yang telah lama dijadikan pedoman dalam masyarakat untuk bersikap dan berperilaku.

b.      Perubahan yang berasal dari luar masyarakat
1.      Pengaruh kebudayaan masyarakat asing melalui interaksi langsung maupun dengan komunikasi atau melalui komunikasi satu arah dengan media massa.
2.      Peperangan yang mengkibatkan hancurnya suatu tempat.
3.      Bencana alam yang menyebabkan musibah alam seperti banjir, tanah longsor yang mengakibtkan pepindahan penduduk ke tempat lain yang lebih aman.
Faktor penghambat terjadinya perubuhan:
1.      Masyarakat cenderung ragu-ragu dengan terhadap sesuatu yang baru.
2.      Rendahnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat sehingga mereka menghendaki hal-hal yang sifatnya statis.
3.      Adanya kecenderungan lebih menyukai atau mempertahankan hal-hal yang sama
Faktor pendorong terjadinya perubahan:
1.      Adanya sifat terbuka
2.      Menyukai hal-hal yang baru
3.      Mempunyai pengalam yang luas
Tiga tahapan perubahan sosial budaya:
1.      Invensi            : proses dimana ide-ide baru diciptakan dan dikembanagkan.
2.      Difusi              : penyebaran atau pengkomunikasian ide-ide dalam sistem sosial
3.      Konsekuensi    : perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat pengapdosian atau penolakan.


B.     KESENJANGAN SOSIAL BUDAYA
Kesenjangan dalam masyarakat disebabkan karena adanya krisis ekonomi saja, tetapi sudah merupakan multi krisis yang meliputi krisis sosial, budaya, politik, keamanan. Sistem nilai yang ada dalam masyarakat mestinya dapat berfungsi untuk berperilaku seperti yang sudah disepakati atau sudah ditentukan sehingga menjadi tujuan hidup yang telah di tentukan.
Masalah-masalah universal dalam kubudayaan:
1.      Hakekat hidup, yang pada konsepnya kebudayaan yang berbeda ini berpengaruh pada sikap dan perilaku manusia.
2.      Hakekat kerja atau karya manusia yaitu kebudayaan yang memandang kerja sebagai usaha untuk kelangsungan hidup dan untu mecapai hasil dan mempertinggi prestasi.
3.      Kedudukan manusia dalam ruang dan waktu.  Suatu kebudayaan yang memandang masa lalu dan budaya yang memandang jauh kedepan sehingga dapat mempengaruhi perencanaan hidup masyarakat.
4.      Hubungan masyarakat dengan alam sekitarnya yang berpengaruh pada aktivitas masyarakatnya.
5.      Hubungan antar manusia: hubungan ini akan berpengaruh pada proses dinamika dan mobilitas sosial budaya masyarakat.
Kesenjangan sosial dalam masyarakat dengan berorientasi pada lima masalah kehidupan manusia menggambarkan bahwa cepat atau lambat terjadinya perubahan sosial budaya di pengaruhi oleh keadaan masyarakat. Semakin jauh jarak kondisi sosial budaya antara anggota masyarakat semakin jauh pula kesenjangan yang dialami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar