Senin, 25 November 2013

Masalah Sosial


Masalah sosial tidak dapat lepas dari kependudukan dalam arti manusia dengan kebudayaannya. Perkembangan kota-kota besar pada umumnya dapat mengakibatkan timbulnya berbagai masalah benturan sistem nilai budaya dan lingkungan dalam masyarakat. Terjadinya perubahan dan perkembangan kota antara lain di sebabkan karena bertambahnya jumlah penduduk yang akhirnya memberikan implementasi terhadap berbagai aktivitas kota. Dari adanya perubahan dan perkembangan kota tersebut serta berbagai tantangan pembangunan perkotaan sebagai akibat urbanisasi, penduduk diperkotaan menjadi sangat padat sehingga menimbulkan berbagai permasalahan sosial dan ekonomi yang timbul yang harus mendapat pengamanan dri berbagi lapisan masyarakat , masalah-masalah tersebut berupa:
a.       1. Sampah
Sampah merupakan masalah besar di perkotaan, selain semakin sempitnya lahan untuk membuangnya, juga meningkatnya polusi yang berasal dari sampah baik dari proses pengelolaan pada sistem daur ulang  atau kurangnya inisiatif masyarakat dalam pengolahan berbasis masyarakat, serta kurangnya kesadaran dalam diri masyarakat dalam pembuangan sampah yang dilakukan secara sembarangan yang tidak sesuai dengan anjuran yang telah ditetapkan sebelumnya
b.      2. Polusi udara
Air maupun debu, serta suara bising yang ditimbulkan dari emisi indutri dan gas buangan gas-gas kendaraan bermotor dapat menyebabkan kerugian penduduk perkotaan dan siklus ekologi, salah satunya ialah terganggunya kesehatan penduduk karena udara, air, maupun debu yang sudah tercemar oleh emisi-emisi gas yang berbahaya tersebut.
c.       3. Transportasi
Transportasi yang lancar akan meningkatkan perkembangan ekonomi dan mobilitas manusia semakin lancar. Tetepi berbagai akibat negatif adanya ketidakadilan sosial seperti adanya ketidaklayakan alat transportasi umum dikota sehingga menimbulkan berbagai kecelakaan lalu lintas serta polusi udara yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor yang setiap tahun meningkat jumlahnya. Kurangnya kerja sama antara industri dengan pemerintah dalam proses memproduksi alat transportasi yang dapat didaur ulang.
d.      4. Konsumsi air tanah yang berlebihan.
Urbanisasi penduduk yang semakin cepat, menyebabkan penyedotan air tanah yang untuk mereka konsumsi sehari-hari yang dilakukan secara berlebihan. Masyarakat cenderung mengabaikan sirkulasi air dalam tanah yang dapat pula menyebabkan tanah longsor, serta terjadinya banjir karena ketidakmampuan meresapanya air ke dalam tanah sehingga hal tersebut mengakibatkan masyarakat kota sekar memperoleh sumber air bersih.
e.       5. Boros energi
Kota memang merupakan pusat aktivitas kegiataan sehingga memerlukan sumber energi yang cukup banyak baik dari segi industri maupun dari segi transportasi. Pemanfaatan energi yang berlebihan akan mengakibatkan kerusakan lingkungan baik lokal, nasional, maupun global karena adanya eksploitasi sumber daya yang berlebihan oleh masyarakat agar kebutuhan akan energi mereka dapat tercukupi secara maksimal.
f.       6. Hunian Kumuh
Pemukiman kumuh di perkotaan akibat dari migrasi dan urbanisasi dan padatnya penduduk yang tidak memiliki keterampilan yang butuhkan oleh kota, dan mereka berasal dari keluarga yang tidak mampu. Mereka hanya bekerja di sektor informal dengan memperoleh pendapatan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik semata. Umunya mereka kaum penduduk pendatang musiman tidak memiki tempat tinggal yang tetap, mungkin ada juga dari mereka yang baru mencari pekerjaan. Susahnya mencari pekerjaan di kota besar dengan sedikit keterampilan sehingga terkadang dari mereka melakukan pilihan usaha yang tidak masuk akal menurut pandangan dan ketentuan pada umumnya. Seperti menjual ayam potong yang diawetkan dengan formalin agar tahan lama.
g.      7. Gelandangan
Gelandangkan biasa disebabkan kerena adanya tekanan ekonomi sehingga mereka bertekat untuk mengadu nasib ke ibu kota dan mereka berharap kota dapat memberikan kesempatan hidup yang lebih baik lagi. Namun kota berkata lain, bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan dan tidak memeliki modal yang cukup untuk membuka usaha maka jalan mereka satu-satunya ialah menggelandang dari tempat satu ke tempat lain untuk memperoleh makanan untuk menyambung hidupnya, baik itu dengan cara meminta-minta atau mengamen. Secara psikologi gelandangan tidak memiliki kemampuan untuk meningkatkan dan mencari kesempatan untuk maju, sehingga sulit bagi mereka untuk keluar dari lingkaran kemiskinan yang dideritanya.
h.      8. Anak terlantar dan anak jalanan
Di daerah perkotaan dengan alasan ekonomi anak jalanan dan anak terlantar banyak dilihat di perempatan jalan untuk meminta-minta belas kasihan orang yang berhenti untuk meminta uang. Sebagian dari mereka ada yang tidur pinggir jalan ataupun tidur didepan-depan toko. Hal ini disebabkan karena orang tua mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar